Welcome To My Blog Dwi Febrianti

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT akhirnya Blog saya jadi juga.....
Ada yang pernah berkata sama saya, ketika kita melakukan atau mengerjakan sebuah pekerjaan atau tugas tidak boleh mengeluh dan merasa pekerjaan atau tugas itu sulit dikerjakan tetapi kita harus meyakinkan diri kita pasti Bisa mengerjakan pekerjaan atau tugas yang diberikan pada kita.
ketika kita berpikir seperti itu, maka pekerjaan atau tugas yang sebenarnya sulit akan dengan mudah kita kerjakan dan dengan cepat terselesaikan.

Aku percaya dengan kalimat itu, karena tadinya mau membuat blog ini saya merasa kesulitan karena baru pertama kalinya membuat Blog, tetapi dengan semangat dan yakin pada diri sendiri bahwa SAYA PASTI BISA, alhamdulillah saya bisa juga buat blog sendiri.
Bangganya Diriku, hehehe....^-^

Rabu, 17 Maret 2010

Who Am I...???

Saya Dwi Febrianti anak kedua dari 4 Bersaudara pasangan Alm.Drs.Hi Supardi Ibrahim dan Hj. Salamah D. Yambas. Saya seorang Mahasiswi Universitas tadulako Program Studi Ilmu Komunikasi sekaligus Pegawai Honor (Kontrak) di Kantor DPRD Propinsi Sulawesi Tengah sebagai staf Komisi IV. Saya memilih Prodi Ilmu Komunikasi karena saya ingin seperti alm.Ayah saya. Alm. Ayah saya lulusan STISIPOL Jurusan Ilmu Komunikasi dan ayah saya termasuk seorang Penulis (Biasa dimuat diMedia Alkhairaat), bisa menyiar juga (RRI), dan bisa juga membawa Acara (Stasiun TVRI Palu) dan bisa dibilang Alm. Ayah saya termasuk orang yang cerdas (itu menurut saya),dan saya selalu berusaha untuk bisa seperti |Alm.Papa. Saya tidak dapat menilai diri saya sendiri. yang pasti sih saya sama seperti perempuan pada umumnya Cerewet, Suka gosip yang tak jelas, dan 1 hal yang perlu diketahui saya phobia sama yang namanya kucing.

Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah Paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan dilengkapi dengan kalimat penjelas sebagai pelengkapnya. Paragraf ini diawali dengan pernyataan umum dan disusul dengan penjelasan umum.

Contoh:
Setiap orang dilahirkan dan di besarkan di dalam lingkungan keluarga. Tak seorangpun yang tidak mengalami kehidupan di dalam keluarga. Pemeliharaan dan pembinaan seseorang anak adalah perwujudan cinta kasih kepada orang tua. Secara alamiah orang tua mempunyai rasa cinta kepada anak. Bagaimanapun keadaannya orang tua tetap akan memelihara dengan penuh kasih sayang terhadap anaknya.

Paragraf Induktif

Paragraf Induktif adalah Paragraf yang kalimat utamanya terletak diakhir kalimat dan kalimat penjelasnya terletak di awal paragraf. Paragraf ini diawali dengan urutan pernyataan khusus dan disusul dengan pernyataan umum.

Contohnya :
Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Itulah beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional

Minggu, 14 Maret 2010

Tugas Filsafat Komunikasi

1. Apa yang diketahui tentang Filsafat?

Filsafat berasal dari bahasa Yunani untuk “cinta kebijaksanaan”, member kita dua titik awal yang penting: cinta (atau nafsu) dan kebijaksanaan (pengetahuan,pemahaman). Filsafat kadang-kadang tampaknya harus dikejar tanpa gairah seolah-olah itu adalah subjek teknis seperti teknik atau matematika. Meskipun ada peran untuk memihak penelitian, filsafat harus berasal dari semangat untuk beberapa tujuan : yang dapa diandalkan, akurat memahami diri dan dunia kita.

2. Pentingnya Mahasiswa Belajar Filsafat?

1. Filsafat akan membawa kita berfikir secara mendalam. Maksudnya, untuk mencari kebenaran substansial atau kebeanaran yang sebenarnya dan mempertimbangkan semua aspek.
2. Mencari pemahaman nyang lengkap dan dalam. Maksudnya, mengaukan pertanyaan-pertanyaan yang kritis.
3. Memahami Akar Paradigma baru. Menurut Thomas Kun, setiap ilmu pengetahuan memandang sesuatu dari frame atau domain berada.

3. Bagaimana Ciri-ciri Berpikir Filsafat?

1. Radikal, sampai ke akar persoalan.
2. Kritis, tanggap terhadap persoalan yang berkembang
3. Rasional, sejauh dapat dijangkau akal manusia
4. Reflektif, mencerminkan pengalaman pribadi
5. Konseptual, hasil konstruksi pemikiran.
6. Koheren, runtut berurutan
7. Konsisten, berpikir lurus atau tidak berlawanan.
8. Sistematis, saling berkaitan.
9. Metodis, ada cara untuk memperoleh kebenaran.
10. Komprehensif, menyeluruh.
11. Bebas dan bertanggungjawab.

4. Manfaat mahasiswa mempelajari Filsafat?
1. Mengajarkan cara berpikir kritis
2. Sebagai dasar dalam mengambil keputusan.
3. Dinamika kehidupan terus berkembang, sehingga diperlukan penggunaan akal yang proporsional
4. Membuka wawasan berpikir menuju ke arah penghayatan.

5. APAKAH Ada Perbedaan Berfikir Biasa,Berfikir Ilmiah, dan Berfikir Filsafat, JELASKAN?
Perbedaan berfikir biasa, berfikir Ilmiah dan berfikir Filsafat :
a. Berfikir Biasa adalah berfikir dengan menggunakan akalnya secara sederhana untuk memperoleh pengetahuan terutama dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan, sehingga manusia dapat mempertahankan hidupnya.
b. Berfikir Ilmiah adalah berfikir untuk memahami kaidah-kaidah berfikir benar ( logika ) yang memerlukan keahlian dengan menggunakan metode-metode tertentu untuk mencapai kebenaran.
c. Berfikir Filsafat adalah berfikir dengan mengacu pada kaidah-kaidah tertentu secara disiplin dan mendalam sehingga setiap masalah/subtansi mendapat pencermatan yang mendalam untuk mencapai kebenaran jawaban dengan cara yang benar sebagai manifestasi kencintaan pada kebenaran.

6. BERFILSAFAT BERARTI BERFIKIR, TAPI BERFIKIR TIDAK BERARTI BERFILSAFAT, KENAPA, JELASKAN?
BERFILSAFAT BERARTI BERFIKIR artinya berfikir dengan bermakna dalam arti berfikir itu ada manfaatnya, maknanya dan tujuannya, sehingga mudah untuk direalisasikan dari berfikir itu karena sudah ada acuan dan tujuan yang pasti/sudah ada planing dan controlnya. dan yang paling utama hasil dari berfikir itu bermanfaat bagi orang banyak. tapi BERFIKIR TIDAK BERARTI BERFILSAFAT, karena isi dari berfikir itu belum tentu bermakna atau mempunyai tujuan yang jelas atau mungkin hanya khayalan saja. contoh: berfikir utang yang belum bisa dibayar, berfikir pengen jadi kaya dan lain sebagainya.